Powered By Blogger

Thursday, September 19, 2013

MEMBUAT PUPUK KOMPOS KERING DARI SAMPAH ORGANIK



Pembuatan kompos kering dari sampah organik sebenarnya cukup mudah dilakukan. Pada dasarnya, pembuatan kompos kering ini adalah untuk memanfaatkan kembali sampah organik yang biasanya terbuang menjadi sesuatun yang lebih berarti.
            Bahan yang diperlukan pun sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Bahkan untuk memperolehnya bisa dibilang hampir tidak mengeluarkan biaya. Sebenarnya apakah bahan bakunya? Ya tentu saja, sampah organik. Bisa berupa sisa tumbuhan, daun kering atau limbah rumah tangga sekalipun.
            Bagaimana bisa sampah yang berbau busuk di sekitar kita berubah menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman? Jawabannya ada di bawah ini dan tentu saja itu semua melewati berbagai proses terlebih dahulu.
            Pada dasarnya pembuatan kompos kering ini melewati beberapa proses dasar, yakni :
1.      Persiapan
2.      Pencampuran & Penghalusan pertama
3.      Fermentasi
4.      Pembakaran / Pemanasan
5.      Pencampuran & Penghalusan kedua
6.      Pengemasan

I.                   Tahap persiapan

Pada tahap ini kita mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang akan digunakan bisa menyesuaikan dengan keadaan. Beberapa alat dan bahannya antara lain:
1.      Sampah organik (penulis menggunakan sampah kulit bawang + daun kering)
2.      Sekam kering
3.      Pupuk kandang
4.      Sendok pengaduk
5.      Penggiling / penghancur jerami
6.      Karung
7.      Cairan fermentasi
8.      Plastik penutup

II.                Pencampuran & Penghalusan pertama
Urutan kerja:
1.      Sortir sampah organik yang akan digunakan, pisahkan sampah lain dan benda asing agar tidak mengganggu saat proses penggilingan.
2.      Campur sampah organik dengan sekam kering dengan komposisi 1:1.
3.      Aduk sampai sampah organik dan sekam bercampur dengan sempurna, jangan sampai ada yang menggumpal
4.      Masukan bahan campuran tadi ke dalam penggiling sampai menjadi potongan-potongan kecil
5.      Kumpulkan bahan ke dalam karung.

III.             Fermentasi
Proses fermentasi pada hakikatnya adalah memanfaatkan bakteri anaerob untuk membusukan bahan organik. Pada pembuatan pupuk kompos kering ini, proses fermentasi juga dilakukan untuk menguraikan sampah dan menghilangkan bau sampah organik. Urutan kerjanya:
1.      Hamparkan bahan pupuk yang akan difermentasikan.
2.      Tuangkan kira-kira 300ml cairan fermentasi untuk setiap 1 karung bahan pupuk.
3.      Aduk sampai merata.
4.      Simpan bahan yang telah diberi cairan fermentasi, tutup dengan plastik agar tidak terkontaminasi dengan udara luar selama kira-kira 2 minggu.

IV.             Tahapan Pembakaran / Pemanasan
1.      Buka penutup bahan yang difermentasi.
2.      Hamparkan bahan yang telah difermentasikan.
3.      Biarkan sampai agak mengering dan asap menghilang.
4.      Masukan ke dalam bak pembakaran.
5.      Bakar / Panaskan bahan dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi & mensterilkan bahan pupuk.

V.                Pencampuran & Penghalusan kedua
1.      Angkat bahan pupuk dari bak pembakaran.
2.      Ayak bahan pupuk tadi sampai manjadi lebih halus.
3.      Pisahkan bahan lain yang mengganggu.
4.      Campurkan bahan pupuk yang telah diayak dengan pupuk kandang, komposisinya adalah 3:1.
5.      Aduk sampai semua bahan tercampur merata.
6.      Diamkan beberapa saat sampai bahan agak mengering
7.      Haluskan bahan untuk kedua kalinya pada penggilingan sampai teksturnya menjadi sangat halus.

VI.             Pengemasan
1.      Bahan pupuk yang telah jadi harus didinginkan dulu selama kurang lebih 3 hari.
2.      Setelah kering, pupuk harus diayak terlebih dahulu untuk menyingkirkan kontaminan dari dalam pupuk.
3.      Kemas ke dalam plastik berukuran sekitar 3,5Kg.
4.      Lapis lagi dengan plastik kemasan.
5.      Pupuk siap untuk disebarluaskan.

(Entry ini dibuat dan dipublikasikan atas bimbingan, arahan dan izin dari Bpk. H. Ramin, Inisiator KRPL 010 Kelurahan Tengah, Kramat jati, Jakarta Timur.)

1 comment:

  1. Cairan fermentasi yang digunakan itu apa namanya?
    Terima kasih...

    ReplyDelete